Menukil mirror, Klopp menjelaskan bahwa kemenangan itu tidak datang dengan mudah. Dia harus memeras otak untuk memanfaatkan kelemahan Real Madrid. Taktiknya berhasil, tapi tidak mudah.
Skuat Dortmund saat itu pada umumnya mengandalkan serangan dari sisi kiri penyerangan mereka. Tapi melihat Madrid dan Cristiano Ronaldo, Klopp memindah titik berat serangan ke sisi kiri pertahanan Madrid, daerah tersebut lebih leluasa karena Ronaldo jarang mundur untuk membantu pertahanan.
"Ya (memindah titik serangan), dan Mario Goetze melakukan man-marking kepada Xabi Alonso! Itu benar. semua orang mengetahuinya. Setiap Alonso mendapat bola, berputar, Ronaldo sudah tancap gas. Jadi kami membuat Mario melakukan penjagaan ketat terhadap Alonso," jelas Klopp.
"Dan itu bekerja dengan baik. Tapi itu bukanlah hal mudah, memainkan taktik seperti ini melawan Real Madrid. Mereka selalu bersikap sangat tenang."
Sekarang Klopp melatih Liverpool dan akan berhadapan dengan Madrid sekali lagi, perbedaannya adalah kali ini mereka bertemu di laga final Liga Champions, Minggu (27/5) dini hari WIB nanti. Klopp berkata bahwa timnya harus memanfaatkan peluang sebaik mungkin jika ingin menang.
"Anda mendapat peluang melawan mereka dan mereka tidak terganggu. Itu tidak banyak mempengaruhi mereka. Pernahkah anda melihat mereka panik sekali saja karena tim lain menciptakan peluang? Mereka sangat tenang."
"Jadi ketika anda mendapat peluang melawan mereka, anda harus benar-benar menuntaskannya," tutup Klopp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar