Breaking

Jumat, 18 Mei 2018

Langkah Yang Akan di Lakukan Untuk Menangani Kasus Anak Bomber Surabaya


BeritaDunia118 - Penyelamatan Anak Bomber Surabaya
BeritaDunia118 - Rentetan bom di Surabaya dan Sidoarjo menyisakan pekerjaan rumah bagi Polri. Selain menuntaskan kasus dengan mengejar dan menangkap jaringan pelaku, anak-anak selamat yang diajak orangtuanya melakukan bom bunuh diri juga membutuhkan perhatian khusus.

Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menyatakan, penanganan anak teroris yang selamat tidak kalah kompleksnya. Setelah menyembuhkan luka fisiknya, tugas besar selanjutnya adalah menyembuhkan psikisnya.

Baca Juga :
 Memposting Kekesalan Tragedi Bomb Surabaya di Perawat Cantik ini Di Tangkap Polisi

"Treatment tersendiri termasuk untuk anak dari pelaku di Poltabes yang diselamatkan itu. Kemarin sudah datang dari Jakarta, KPAI dan Komnas Perlindungan Anak sudah datang ke sini, diskusi bagaimana ke depannya," kata Irjen Machfud Arifin, Surabaya, Kamis 17 Mei 2018.

Tahapan yang akan dilakukan, khusus terhadap AIS (8) setelah luka fisiknya dinyatakan sembuh adalah upaya menghilangkan traumatik. Traumatik center akan berjalan, baik trauma ledakan maupun treatment kejiwaan.

"Langkah ketiga adalah memberikan pemahaman terhadap Islam yang benar terhadap anak-anak yang bersangkutan," jelasnya.

"Pengisian keagamaan yang benar 'jangan dibilang bapaknya sudah masuk surga, karena berjuang' kan enggak bener, teringat terus," sambung Machfud.

Tahapan selanjutnya, dia mengungkapkan, akan menyerahkan anak tersebut kepada pihak atau kerabat yang diyakini mempunyai pemahaman ajaran agama yang benar. Ini untuk menjauhkan anak tersebut masuk dalam persoalan yang serupa.

"Nanti kalau keluarganya yang menerima belum diyakini, ada Kemensos, ada safehouse (rumah aman) yang siap menampung. Sudah kemarin staf Kemensos datang," terangnya.

Sedangkan untuk tiga anak dari penindakan di Rusunawa Sidoarjo akan dikomunikasikan dengan neneknya. Karena, khusus satu anak yang sejak awal ikut neneknya seharusnya mengikuti ujian di sekolahnya.

"Nanti kita panggil neneknya, siapa tahu dia masih sekolah di tempat umum. Kalau mau ujian kan sayang. Dikembalikan ke neneknya untuk sekolah, kalau mau melihat adiknya yang masih dirawat, bisa datang," jelas Machfud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox