Kereta tambahan tersebut antara lain KA Sawunggalih Lebaran, KA Purwojaya Lebaran, KA Kutojaya Utara Tambahan, KA Kutojaya selatan Lebaran. Masing-masing kereta melakukan dua perjalanan, sehingga ada delapan perjalanan dari PT KAI Daerah Operasional (Daop) 5 Purwokerto.
Di luar itu, ada pula beberapa kereta tambahan Lebaran 2018 dari Daop lain yang melintas Daop 5 berjumlah delapan KA atau 16 perjalanan KA per hari. Dalam sehari tersedia 13.436 tempat duduk.
Rinciannya, 4.816 tempat duduk per hari dari empat kereta pemberangkatan Daop 5 Purwokerto, dan 8.620 per hari dari kereta tambahan pemberangkatan Daop lain yang melintas
Data Rail Ticket System (RTS) per 3 Juni 2018, tiket kereta tambahan arus mudik dari arah barat ke timur rata-rata sudah ludes terjual, khususnya pada H-9 sampai dengan H1. Sedangkan dari arah sebaliknya di H-9 sd H1 masih tersedia 27 persen tiket.
Kemudian, pada arus balik H+2 sampai dengan H+10 atau dari arah timur ke barat juga habis terjual dan untuk arah sebaliknya dari barat ke timur tiket kereta tambahan lebaran pada H+2 hingga H+10 masih tersedia sekitar 17 persen.
Dari total kapasitas angkutan kereta Lebaran sebanyak 105.858 tempat duduk, saat ini sudah terisi sebanyak 71.129. Sisa kursi masih berjumlah sekitar 33 persen atau sekitar 34.729 tempat duduk.
Masa puncak volume penumpang untuk arus mudik di Daop 5 diperkirakan pada H1-7 atau pada 8 Juni 2018. "Sedangkan untuk arus balik H+3 atau sekitar tanggal 17 Juni 2018," ucap Vice President (VP) PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ida Hidayati, kepada Liputan6.com, Selasa, 5 Juni 2018.
Mengacu data tahun 2017, pada masa Lebaran total volume penumpang berjumlah 702.508. Rinciannya, penumpang turun di Daop 5 sebanyak 384.198 penumpang. Selebihnya, sebanyak 318.380 penumpang naik dari Daop 5.
PT KAI memprediksi, volume penumpang pada masa angkutan Lebaran pada masa angkutan Lebaran 2018 ini naik tiga persen. Dengan demikian, jumlah total penumpang naik menjadi 725.000 orang.
Untuk menjamin kelancaran angkutan mudik dan balik, PT KAI telah mempersiapkan armada kereta untuk angkutan Lebaran 2018. Di Daop 5 purwokerto tersedia 32 lokomotif yang siap dioperasikan.
Lokomotif ini bakal menarik rangkaian kereta dengan jumlah gerbong siap sebanyak 150 unit. Rinciannya, 97 kereta atau gerbong di Depo Purwokerto, dan 53 kereta atau gerbong di Depo Kutoarjo.
"Armada yang dilakukan perawatan atau perbaikan ditarget sebelum H-10 atau tanggal 5 Juni 2018 sudah harus terselesaikan menjadi siap operasi,” dia menerangkan.
Selain kesiapan armada kereta, PT KAI Daop 5 Purwokerto juga telah memastikan kesiapan lintasan, dua bulan sebelum masa angkutan Lebaran 2018 ini dimulai. Pemeriksaan difokuskan pada Kesiapan petugas di lapangan, rel kereta, alat pengaman, pekerjaan jalur ganda, dan titik rawan bencana alam.
Penanganan dan perawatan rel juga telah dilakukan jauh hari sebelum masa angkutan Lebaran 2018. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bahaya, baik di jalan rel maupun jembatan kereta api.
Namun begitu, PT KAI tetap mewaspadai tiga titik yang masih dianggap rawan. Rincinya, dua titik rawan longsor tebing di Kilometer 317+400 - 317+600 antara Rancakole-Langen dan Kilometer 375+000 - 375+100 antara Kawunganten-Jeruklegi.
"KM 301+920 antara Prupuk-Linggapura wilayah resort 5.1 Purwokerto jenisnya longsoran tubuh ban karena dinding tebing tergerus oleh penambang pasir," dia menambahkan.
Sebab itu, PT KAI Daop 5 menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan petugas tambahan untuk menangani kerusakan atau bencana yang terjadi pada masa angkutan lebaran 2018.
AMUS disiagakan di seantero wilayah, mulai dari Stasiun Slawi, Prupuk, Bumiayu, Purwokerto, Kebasen, Randegan, Langen, Sidareja, Jeruklegi, Cilacap, Kroya, Tambak, Gombong, Kebumen, Kutowinangun, hingga Stasiun Kutoarjo.
Secara total, KAI Daop 5 menyiagakan sebanyak 51 orang yang terdiri dari petugas pemeriksa jalur (PPJ) sebanyak 31 orang dan petugas penjaga perlintasan (PJL) sebanyak 20 orang. Jumlah petugas tambahan ini berkurang banyak dari tahun sebelumnya lantaran KAI telah menutup perlintasan tak resmi dan sudah membangun flyover dan underpass di sejumlah perlintasan sebidang.
Dari sebanyak 376 perlintasan sebidang, 70 PJL resmi dijaga oleh KAI, 18 titik PJL resmi dijaga oleh Pemda, dan 288 PJL tidak resmi.
"Yang tidak dijaga atau liar telah ditutup sebanyak 44 menjadi 244 PJL liar, sedangkan untuk PJL tidak sebidang yang telah dibangun flyover 18 titik, dan underpass 52 titik,” Ida menambahkan.
Tahun ini, KAI juga melibatkan pengamanan eksternal sebanyak 106 petugas TNI dan Polri. Mereka terdiri dari tim pengamanan stasiun sebanyak 46 personel, pengamanan jalur 46 personil, POM TNI delapan personel, serta tim K9 sebanyak enam personel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar